Tugu Pertempuran TNI Melawan Tentara Laut dan Udara Belanda

Kategori: Tugu / Monumen Perlawanan
Nama Populer: Tugu Meriam
Lokasi: Desa Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe
Status Kepemilikan: Pribadi

Tugu ini menjadi simbol perlawanan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terhadap Tentara Laut dan Udara Belanda pada masa Agresi Militer Belanda II tahun 1948. Masyarakat sekitar mengenalnya sebagai “Tugu Meriam”, karena dahulu di lokasi ini ditempatkan meriam pertahanan untuk menghadang serangan pasukan Belanda.

Tugu Meriam memiliki tinggi sekitar 2,5 meter dengan ujung berbentuk segitiga lancip, berdiri kokoh sebagai saksi bisu perjuangan para pejuang Aceh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pada masa itu, Aceh menjadi salah satu wilayah yang sulit dikuasai Belanda. Perlawanan rakyat Aceh begitu kuat, menggagalkan berbagai serangan darat maupun udara dari pasukan penjajah. Pertempuran di kawasan Hagu Selatan menjadi bukti nyata ketangguhan dan semangat juang rakyat dalam menjaga kedaulatan.

Meskipun banyak tentara yang gugur, wilayah Aceh berhasil dipertahankan dan berperan besar dalam menjaga keutuhan Republik Indonesia. Tugu Meriam kini menjadi pengingat sejarah bahwa kemerdekaan tidak datang dengan mudah, melainkan melalui darah dan perjuangan.

Nilai Cagar Budaya:
Tugu Meriam di Hagu Selatan memiliki nilai sejarah yang tinggi sebagai simbol keteguhan dan keberanian rakyat Aceh dalam menghadapi agresi militer penjajah. Keberadaannya menjadi warisan penting bagi generasi muda, agar terus mengenang jasa para pahlawan yang mempertaruhkan nyawa demi kedaulatan bangsa.