Tahukah Anda? Nama Lhokseumawe telah tercatat dalam dokumen kolonial Belanda sejak tahun 1887 sebagai pelabuhan terbaik di pantai utara Aceh, yaitu "De Beste Haven op Atjeh’s Noordkust".
Dokumen tersebut berjudul Telok Semawé, de beste haven op Atjeh’s noordkust (Teluk Semawé, Pelabuhan Terbaik di Pantai Utara Aceh), ditulis oleh Jhr. J. H. R. P. von Schmidt auf Altenstadt, seorang perwira senior Angkatan Laut Kerajaan Belanda dengan gelar Oudste Kapitein der Zee atau Kapten Laut Senior. Dalam tulisannya, ia menyoroti potensi strategis dan geografis Teluk Lhokseumawe—yang pada masa itu disebut Telok Semawé—sebagai pelabuhan alami terbaik di kawasan utara Aceh pada abad ke-19.
Buku ini diterbitkan di Den Haag oleh penerbit W.P. van Stockum & Zoon, dan kini telah menjadi bagian dari koleksi digital Universitas Leiden.
Fakta historis ini memberikan sudut pandang baru dalam memahami sejarah maritim Aceh serta peran penting Lhokseumawe dalam jalur perdagangan pada masa lalu. Bidang Kebudayaan Kota Lhokseumawe terus berupaya menggali, mengarsipkan, dan menyebarluaskan informasi sejarah semacam ini untuk memperkuat identitas budaya dan menumbuhkan kebanggaan terhadap daerah.